JUARA.NET – Dmitry Bivol sukses membalas dendam dengan ganti membuat cacat rekor Artur Beterbiev yang sebelumnya tak terkalahkan untuk menjadi juara dunia sejati tinju kelas berat ringan yang baru.
Laga perebutan gelar juara dunia sejati di tinju kelas berat ringan menjadi duel utama gelaran Riyadh Season’s The Last Crescendo pada Minggu (23/2/2025) WIB di Riyadh, Arab Saudi.
Pemegang titel tersebut, Artur Beterbiev, melangsungkan duel ulang melawan Dmitry Bivol.
Laga pertama mereka berlangsung pada 12 Oktober lalu.
Ketika itu kedua petinju sama-sama tak terkalahkan.
Beterbiev memiliki rekor 21-0 dengan mengusung sabuk juara WBC, IBF, dan WBO.
Di lain pihak, Bivol punya rekor 23-0 dengan memegang sabuk juara WBA (Super) dan IBO.
Dalam hasil tinju dunia itu, Beterbiev memenangi laga pertama dengan keputusan mayoritas 115-113, 116-112, 114-114.
Dia merebut semua titel Bivol, membuat rekor tak terkalahkan rivalnya cacat, sekaligus menjadi juara dunia sejati.
Duel ulang ini langsung dimulai dengan intens di ronde pertama di mana kedua petinju bertukar jab.
Bivol kelihatannya memenangi duel jab itu dan dia 2 kali berhasil menembus pertahanan Beterbiev di akhir babak.
Di ronde 2, Beterbiev mulai tampil menekan tetapi Bivol masih tampak lebih mulus mendaratkan pukulan.
Situasi belum berubah di ronde 3 di mana Beterbiev masih tampil menekan.
Namun, justru Bivol yang lebih banyak mendaratkan pukulan.
Pada akhir babak, Beterbiev berhasil mendaratkan sebuah pukulan keras ke arah badan lawan.
Artur Beterbiev akhirnya mulai bisa menerobos pertahanan Dmitry Bivol di ronde 4.
Konstan menekan, sejumlah pukulan sang juara bertahan mengena.
Tekanan Beterbiev membuat Bivol semakin mengalami kesulitan di ronde 5.
Di akhir babak, pukulan-pukulan Beterbiev membuat Bivol cukup kelabakan.
Mata kiri sang penantang juga mulai terlihat sedikit membengkak.
Setelah terus ditekan Beterbiev di awal ronde 6, Bivol bangkit di 30 detik terakhir.
Namun, dia kembali menerima pukulan kanan yang kuat dari Beterbiev.
Bivol bertahan dan melancarkan counter dengan lebih baik di ronde 7.
Jab-jab yang dilepaskannya mendarat dan dia juga menyusulkan sebuah pukulan kanan keras di akhir babak.
Agresivitas Beterbiev menurun di ronde 8.
Situasi itu dimanfaatkan Bivol dengan terus aktif melancarkan jab dan counter.
Satu pukulan kanan Bivol bahkan sempat sebentar menggoyahkan sang petinju kelahiran Dagestan.
Kepercayaan diri Bivol tampaknya meninggi setelah penampilan di beberapa ronde terakhir.
Di ronde 9, petinju asal Rusia ini bahkan bisa memasukkan counter 3 pukulan.
Beterbiev ganti mengubah angin pertarungan di ronde 10.
Walaupun direspons beberapa counter Bivol, Beterbiev mendaratkan banyak jab dan pukulan kanan ke arah badan.
Bivol mengambil ronde 11 dengan kombinasi counter yang menyulitkan Beterbiev.
Mata kanan Beterbiev membengkak dan dahinya juga baret-baret.
Bivol menutup ronde dengan sebuah pukulan kanan yang kuat.
Ronde 12, Artur Beterbiev mencoba menyelamatkan hasil pertarungan dengan tampil agresif.
Dia berhasil merobek bagian atas mata kanan Bivol.
Namun, Bivol bisa bertahan bahkan memasukkan pukulannya sendiri di akhir babak.
Seperti laga pertama, hasil duel harus diserahkan kepada juri.
Kali ini Bivol dinyatakan keluar sebagai pemenang dengan keputusan mayoritas 114-114, 116-112, 115-113.
Dmitry Bivol sukses membalas dendam dengan memberikan kekalahan pertama bagi Artur Beterbiev sekaligus menjadi juara dunia sejati tinju kelas berat ringan yang baru.