TRIBUNNEWSBOGOR.COM – Bogor dihebohkan dengan video viral seorang atlet basket pelajar yang terekam main pukul saat turnamen.
Setelah kejadian itu heboh, berbagai pihak terkait seperti organisasi olahraga Perbasi hingga dinas pendidikan langsung bereaksi.
Sebab kejadian tidak sportif itu juga terjadi di tengah turnamen olahraga basket yang bernama SDH Basketball Cup 2025.
Setelah berbagai pihak bereaksi, pebasket pelajar SMP ini pun kemudian harus menelan pil pahit.
Dia terkena karma sanksi yang diberikan oleh pihak sekolah hingga Perbasi.
Tidak hanya diskor, pemain basket muda pelaku pemukulan saat turnamen ini pun bahkan diblacklist satu kota.
Kronologi
Aksi kekerasan itu terjadi saat pertandingan basket antar sekolah yang diselenggarakan oleh SMP di Kota Bogor.
Pada Senin (17/2/2025), tim basket SMP Mardi Waluya bertanding melawan tim basket SMP Negeri 1 Kota Bogor.
Pada pertandingan itu, terjadi aksi kekerasan yang dilakukan oleh tim basket dari SMP Mardi Waluyo bernomor punggung 13.
Pada video yang viral di media sosial, pemain basket yang diketahui berinisal RCS itu tiba-tiba menyikut pelipis pemain dari SMPN 1 Kota Bogor bernomor punggung 52.
Setelah melakukan itu, RCS pun langsung menjauh.
Tak hanya itu, RCS kembali melakukan kekerasan pada pemain lainnya.
Awalnya, RCS terlihat membungkuk bersama pemain dari SMPN 1 Kota Bogor bernomor punggung 30.
Kemudian secara spontan, RCS menyikut perut sisi kanan pemain nomor 30.
Kelakuan pemain basket muda ini mendapat reaksi keras dari berbagai pihak tak terkecuali Perbasi Bogor.
Diblacklist se-Bogor Raya
Atas tindakan kekerasan itu, pihak Perbasi Kabupaten Bogor tidak bisa memberikan sanksi untuk RCS.
Hal itu dikarenakan RCS tidak terdaftar sebagai anggota Perbasi Kabupaten Bogor.
Namun, pihaknya akan mengeluarkan surat imbauan tegas kepada SMP Mardi Waluya untuk tidak melibatkan RCS dalam kompetisi bola basket tingkat apapun di wilayah Kabupaten Bogor.
“Kami juga akan meminta pihak sekolah untuk melakukan pembinaan dan memberikan bimbingan konseling kepada anak yang bersangkutan agar anak tersebut tidak mengulangi tindakan kekerasan tersebut kepada siapapun dan di manapun,” tulis Perbasi Kabupaten Bogor melalui instagramnya.
Tidak hanya di Kabupatena Bogor, di Kota Bogor pun pebasket muda berinisial RCS ini juga diblacklist di Kota Bogor.
“Ya hari ini sudah terjadi mediasi antara korban dan keluarga pelaku. Keluarga pelaku mengakui adanya kelalaian lalu ada permintaan maaf yang akhirnya kami tunggu-tunggu selama ini,” kata ayah kandung korban, Alfath Tauhid kepada wartawan, Jumat (21/2/2025).
“Kemudian diinformasikan pihak Perbasi Kota Bogor bahwa pelaku mendapatkan larangan bermain selama satu tahun ke depan di ruang lingkup Kota Bogor,” sambung Alfath.
Diskors di Sekolah
Pebasket bermasalah ini diketahui merupakan siswa SMP Mardi Waluya yang beralamat di Kabupatena Bogor.
Sehingga Plh. Kadisdik Kabupaten Bogor Nina Nurmasari pun langsung bereaksi.
Kemudian dilakukan pertemuan antara kedua belah pihak terkiat kejadian viral saat turnamen antar siswa ini.
“SMPS Mardi Waluya telah menjatuhkan sanksi skorsing kepada pelaku selama 7 hari dan akan dievaluasi kembali,” ujar Nina saat dikonfirmasi, Jumat (21/2/2025).
Pelatih Ikut Diblacklist
Sekretaris Perbasi Kabupaten Bogor, Ridwan Eka Saputra menegaskan bahwa pihaknya menjatuhkan sanksi terhadap pelatih dari tim basket SMP Mardi Waluya.
Sanksi yang diberikan berupa larangan untuk beraktivitas apapun dalam hal bola basket di wilayah Kabupaten Bogor.
Ia menyebut sanksi dijatuhkan terhadap pelatih yang memiliki tanggungjawab penuh dalam pertandingan tersebut.
“Kalau dari Perbasi tadi tegas kita akan memberikan surat pemberitahuan larangan beraktivitas basket di Kabupaten Bogor kepada pelatih yang terlibat, untuk durasi sanksinya kita harus plenokan dulu di internal kita,” ucapnya.
Orang Tua Pelaku Sosok Tak Sembarang
Berdasarkan penelusuran TribunnewsBogor.com, ayah RCS diketahui berinisial JS.
Ia merupakan dosen di kampus perhotelan, pariwisata, dan bisnis, yang ada di Jakarta.
JS memiliki akun Instagram yang saat ini sudah dihapus.
Namun berdasarkan jejak digital, ia kerap memposting foto-foto bersama istri dan sang anak, RCS.
Ia sering membagikan foto saat jalan-jalan dan liburan bersama RCS.
Ada juga akun Youtube JS yang digunakan untuk kegiatan sekolah RCS.
“Kita berdua sedang membuat video untuk Youtube Channel, tolong yang punya akses Youtube bisa melihat video saya,” kata JS.
Baca berita Tribunnews Bogor lainnya di Google News
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t