KOMPAS.com – Berita mengenai pria bersenjata yang menyamar sebagai pengacara menembak mati bos geng kriminal terkenal, memuncaki daftar Populer Global saat ini.
Sedangkan di bawahnya, mantan Kepala AD Inggris mengatakan, Eropa harus menawarkan jaminan keamanan bagi Ukraina jika AS tidak mau.
Berita lainnya yang banyak dibaca di kanal Global Kompas.com adalah terkait tiga bus meledak di Israel dikaitkan dengan serangan teroris.
Baca juga: Israel: Salah Satu Jenazah yang Dibebaskan Hamas Bukan Shiri Bibas
Selengkapnya, berikut rangkuman daftar Populer Global edisi Jumat (21/2/2025) hingga Sabtu (22/2/2025) pagi yang dapat disimak:
1. Menyamar Jadi Pengacara, Pria Bunuh Bos Geng Kriminal di Pengadilan
Seorang pemimpin geng kriminal terkenal tewas setelah ditembak oleh seorang pria bersenjata yang menyamar sebagai pengacara di dalam gedung pengadilan di Sri Lanka.
Polisi mengatakan, sebagaimana dilaporkan BBC pada Jumat (21/2/2025), pria bersenjata itu menggunakan pistol yang diselundupkan dalam sebuah buku berongga oleh seorang tersangka perempuan, yang hingga kini masih buron.
Pemimpin geng itu, Sanjeewa Kumara Samararathne, ditembak saat dikawal ke pengadilan untuk menjalani persidangan. Polisi mengatakan, dia merupakan tersangka dalam sejumlah kasus pembunuhan.
Artikel lebih lengkap bisa dibaca di sini.
2. Mantan Kepala AD Inggris: Eropa Harus Tawarkan Jaminan Keamanan Ukraina Jika AS Tidak Mau
Mantan Kepala Angkatan Darat Inggris Nick Carter mengatakan, negara-negara Eropa harus menawarkan jaminan keamanan yang dapat diandalkan bagi Ukraina jika AS tidak mau.
Menurut dia, memastikan kedaulatan Ukraina adalah hal mendasar bagi kesepakatan yang adil, dan Eropa harus menetapkan visinya tentang perdamaian yang menghalangi agresi Rusia.
Jenderal pensiunan tersebut mengatakan, Inggris dapat memimpin dalam melakukan hal ini, menjelang pertemuan Perdana Menteri Keir Starmer dengan Presiden AS Donald Trump minggu depan.
Artikel lebih lengkap bisa dibaca di sini.
Baca juga: Di RS Hari Ketujuh, Vatikan: Kondisi Paus Fransiskus Membaik
3. Tiga Bus Meledak di Israel, Diduga Serangan Teroris
Tiga unit bus meledak di Bat Yam, di sebelah selatan dari Ibu Kota Israel, Tel Aviv, dalam insiden yang menurut polisi negara itu diduga sebagai serangan teroris.
Polisi mengatakan, perangkat di dua bus lainnya gagal meledak. Mereka menambahkan, “pasukan polisi dalam jumlah besar sedang berada di lokasi untuk mencari para tersangka.”
Media lokal melaporkan, Menteri Transportasi Israel, Miri Regev, menghentikan sementara semua bus, kereta, dan kereta ringan di negara itu agar pemeriksaan terhadap kemungkinan adanya alat peledak lain dapat dilakukan.
Artikel lebih lengkap bisa dibaca di sini.
4. Trump Disebut Sangat Frustrasi terhadap Presiden Ukraina
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, perlu kembali ke meja perundingan dan mencapai kesepakatan terkait akses Amerika Serikat (AS) terhadap mineral penting Ukraina. Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Mike Waltz, menegaskan hal itu Kamis (20/2/2025).
Rabu lalu, Zelensky menolak tuntutan AS untuk mendapatkan bagian dari mineral tanah jarang Ukraina, sebuah “kesepakatan” yang menurut Presiden AS, Donald Trump, seharusnya akan mencerminkan jumlah bantuan yang diberikan AS kepada Ukraina selama berperang dengan Rusia.
Pernyataan Waltz, yang disampaikan saat pengarahan di Gedung Putih pada Kamis, membayangi pertemuan di Kyiv antara Zelensky dan Keith Kellogg, utusan utama AS untuk Ukraina.
Artikel lebih lengkap bisa dibaca di sini.
Baca juga: Hari Ini Pemimpin Arab Berkumpul Lawan Rencana Trump Kendalikan Gaza
5. Rusia Kembali Rebut 2 Desa di Ukraina Timur
Rusia kembali merebut dua desa di Ukraina timur di wilayah Donetsk, mendekati wilayah Dnipropetrovsk bagian tengah pada Jumat (21/2/2025).
Diketahui, Rusia telah menekan kemajuan di wilayah Ukraina timur sejak musim panas lalu.
Tak hanya itu saja, Rusia juga semakin kuat usai Presiden AS Donald Trump membuka pembicaraan dengan Kremlin dan mengkritik Ukraina.
Artikel lebih lengkap bisa dibaca di sini.