[POPULER GLOBAL] Pria Bunuh Bos Geng Kriminal | Eropa Harus Tawarkan Keamanan Ukraina

- Penulis

Sabtu, 22 Februari 2025 - 07:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KOMPAS.com – Berita mengenai pria bersenjata yang menyamar sebagai pengacara menembak mati bos geng kriminal terkenal, memuncaki daftar Populer Global saat ini.

Sedangkan di bawahnya, mantan Kepala AD Inggris mengatakan, Eropa harus menawarkan jaminan keamanan bagi Ukraina jika AS tidak mau.

Berita lainnya yang banyak dibaca di kanal Global Kompas.com adalah terkait tiga bus meledak di Israel dikaitkan dengan serangan teroris.

Baca juga: Israel: Salah Satu Jenazah yang Dibebaskan Hamas Bukan Shiri Bibas

Selengkapnya, berikut rangkuman daftar Populer Global edisi Jumat (21/2/2025) hingga Sabtu (22/2/2025) pagi yang dapat disimak:

1. Menyamar Jadi Pengacara, Pria Bunuh Bos Geng Kriminal di Pengadilan

Seorang pemimpin geng kriminal terkenal tewas setelah ditembak oleh seorang pria bersenjata yang menyamar sebagai pengacara di dalam gedung pengadilan di Sri Lanka.

Polisi mengatakan, sebagaimana dilaporkan BBC pada Jumat (21/2/2025), pria bersenjata itu menggunakan pistol yang diselundupkan dalam sebuah buku berongga oleh seorang tersangka perempuan, yang hingga kini masih buron.

Pemimpin geng itu, Sanjeewa Kumara Samararathne, ditembak saat dikawal ke pengadilan untuk menjalani persidangan. Polisi mengatakan, dia merupakan tersangka dalam sejumlah kasus pembunuhan.

Artikel lebih lengkap bisa dibaca di sini.

2. Mantan Kepala AD Inggris: Eropa Harus Tawarkan Jaminan Keamanan Ukraina Jika AS Tidak Mau

Baca Juga :  Hasil Sidang Etik Kasus Pemerasan Tersangka Pembunuhan oleh AKBP Bintoro dkk

Mantan Kepala Angkatan Darat Inggris Nick Carter mengatakan, negara-negara Eropa harus menawarkan jaminan keamanan yang dapat diandalkan bagi Ukraina jika AS tidak mau.

Menurut dia, memastikan kedaulatan Ukraina adalah hal mendasar bagi kesepakatan yang adil, dan Eropa harus menetapkan visinya tentang perdamaian yang menghalangi agresi Rusia.

Jenderal pensiunan tersebut mengatakan, Inggris dapat memimpin dalam melakukan hal ini, menjelang pertemuan Perdana Menteri Keir Starmer dengan Presiden AS Donald Trump minggu depan.

Artikel lebih lengkap bisa dibaca di sini.

Baca juga: Di RS Hari Ketujuh, Vatikan: Kondisi Paus Fransiskus Membaik

3. Tiga Bus Meledak di Israel, Diduga Serangan Teroris

Tiga unit bus meledak di Bat Yam, di sebelah selatan dari Ibu Kota Israel, Tel Aviv, dalam insiden yang menurut polisi negara itu diduga sebagai serangan teroris.

Polisi mengatakan, perangkat di dua bus lainnya gagal meledak. Mereka menambahkan, “pasukan polisi dalam jumlah besar sedang berada di lokasi untuk mencari para tersangka.”

Media lokal melaporkan, Menteri Transportasi Israel, Miri Regev, menghentikan sementara semua bus, kereta, dan kereta ringan di negara itu agar pemeriksaan terhadap kemungkinan adanya alat peledak lain dapat dilakukan.

Artikel lebih lengkap bisa dibaca di sini.

Baca Juga :  Kasus Perawat Bunuh 7 Bayi di Inggris Bakal Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

4. Trump Disebut Sangat Frustrasi terhadap Presiden Ukraina

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, perlu kembali ke meja perundingan dan mencapai kesepakatan terkait akses Amerika Serikat (AS) terhadap mineral penting Ukraina. Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Mike Waltz, menegaskan hal itu Kamis (20/2/2025).

Rabu lalu, Zelensky menolak tuntutan AS untuk mendapatkan bagian dari mineral tanah jarang Ukraina, sebuah “kesepakatan” yang menurut Presiden AS, Donald Trump, seharusnya akan mencerminkan jumlah bantuan yang diberikan AS kepada Ukraina selama berperang dengan Rusia.

Pernyataan Waltz, yang disampaikan saat pengarahan di Gedung Putih pada Kamis, membayangi pertemuan di Kyiv antara Zelensky dan Keith Kellogg, utusan utama AS untuk Ukraina.

Artikel lebih lengkap bisa dibaca di sini.

Baca juga: Hari Ini Pemimpin Arab Berkumpul Lawan Rencana Trump Kendalikan Gaza

5. Rusia Kembali Rebut 2 Desa di Ukraina Timur

Rusia kembali merebut dua desa di Ukraina timur di wilayah Donetsk, mendekati wilayah Dnipropetrovsk bagian tengah pada Jumat (21/2/2025).

Diketahui, Rusia telah menekan kemajuan di wilayah Ukraina timur sejak musim panas lalu.

Tak hanya itu saja, Rusia juga semakin kuat usai Presiden AS Donald Trump membuka pembicaraan dengan Kremlin dan mengkritik Ukraina.

Artikel lebih lengkap bisa dibaca di sini.

Berita Terkait

2 Pencuri Sawit di Sambas Ditangkap Polisi
Kurir Narkoba Ditangkap Gara-gara Kecelakaan di Tol Pejagan-Pemalang, Berkat Laporan Sopir Truk
Nikita Mirzani Resmi Tersangka Dugaan Pemerasan Reza Gladys,Ditemukan Bukti Transfer
KPK Tahan Hasto Kristiyanto dalam 20 Hari, Ini Dasar Hukumnya
Polisi Antisipasi Penyintas TPPO di Luar Negeri Menjadi Agen Judi Online di Indonesia
Polri Periksa Empat Personel terkait Dugaan Intimidasi Sukatani
Dewas KPK Proses Laporan Hasto Terhadap Penyidik KPK Rossa Purbo Bekti
Kasus Temuan HGB 656 Hektar di Sidoarjo Naik Jadi Penyidikan

Berita Terkait

Sabtu, 22 Februari 2025 - 11:57 WIB

2 Pencuri Sawit di Sambas Ditangkap Polisi

Sabtu, 22 Februari 2025 - 09:27 WIB

Kurir Narkoba Ditangkap Gara-gara Kecelakaan di Tol Pejagan-Pemalang, Berkat Laporan Sopir Truk

Sabtu, 22 Februari 2025 - 09:17 WIB

Nikita Mirzani Resmi Tersangka Dugaan Pemerasan Reza Gladys,Ditemukan Bukti Transfer

Sabtu, 22 Februari 2025 - 08:56 WIB

KPK Tahan Hasto Kristiyanto dalam 20 Hari, Ini Dasar Hukumnya

Sabtu, 22 Februari 2025 - 07:47 WIB

[POPULER GLOBAL] Pria Bunuh Bos Geng Kriminal | Eropa Harus Tawarkan Keamanan Ukraina

Berita Terbaru

public-safety-and-emergencies

Mobil Pikap dan 16 Unit Sepeda Listrik Menghitam, Ludes Jadi Bangkai di Tol Gempol-Pasuruan

Sabtu, 22 Feb 2025 - 12:27 WIB