Rupiah Spot ke Rp 16.286 Jumat (21/2) Pagi, Menghentikan Pelemahan 3 Hari Beruntun

- Penulis

Jumat, 21 Februari 2025 - 09:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) tiga hari beruntun terhenti pada perdagangan Jumat (21/2).

Mengutip Bloomberg pukul 09.04 WIB, rupiah pasar spot pada posisi Rp 16.286 per dolar AS atau menguat 0,32% dari posisi sebelumnya Rp 16.338 per dolar AS.

Asal tahu, dolar AS mengalami tekanan setelah investor yang sebelumnya mengantisipasi perang dagang mulai mengurangi posisi beli mereka.

Baca Juga: Rupiah Diprediksi Masih Tertekan dalam Jangka Pendek, Ini Pemicunya

Meskipun Trump telah mengenakan tarif tambahan 10% pada barang-barang China dan berencana memberlakukan kembali tarif baja serta aluminium, ia juga menunda penerapan tarif terhadap Kanada dan Meksiko.

Baca Juga :  Deretan Kejanggalan Investigasi Pagar Laut Tangerang, dari Motif Kades hingga Pemilik HGB Lolos

“Posisi beli dolar sebelumnya terlalu besar dan satu arah,” kata Jason Wong, analis di BNZ Wellington. “Namun, pasar mulai menarik dananya karena kebijakan tarif Trump masih penuh ketidakpastian.”

Indeks dolar AS sempat menyentuh level terendah tahun ini di 106,29 pada Kamis (20/2) dan terakhir berada di 106,45.

Sementara itu, Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan bahwa rupiah masih akan tertekan, baik karena sentimen dari dalam maupun luar.

Ini dengan asumsi tidak ada perubahan signifikan dalam perkembangan eksternal, seperti konflik Rusia-Ukraina dan kebijakan tarif Trump.

Baca Juga: Berpotensi Lanjut Melemah, Cermati Proyeksi Rupiah, Jumat (21/2)

Baca Juga :  Cek Penerima Bansos Pakai NIK KTP,Prediksi Kapan PKH dan BPNT 2025 Tahap 1 Kapan Cair Kantor Pos

Meski begitu, Lukman memperkirakan rupiah akan mampu bertahan di kisaran Rp 16.000 – Rp 16.500 per dolar Amerika Serikat (AS), terutama didorong oleh aksi intervensi BI.

Selain itu, walau dalam tekanan ia juga memperkirakan BI akan memangkas suku bunga satu kali pada kuartal ini dan sekali lagi pada kuartal berikutnya.

“Karena data-data ekonomi yang mulai mendukung, seperti inflasi tahunan sudah di bawah 1% dan pada Januari, secara bulanan terjadi deflasi yang cukup besar, serta ekspor dan impor yang juga kian melemah, mencerminkan daya beli yang rendah,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (20/2).

Berita Terkait

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan untuk Perdagangan Hari Ini (3/3)
Rekomendasi Saham ANTM, BNLI, TAPG dan SCMA untuk Perdagangan Senin (3/3)
Daftar Perusahaan Dunia yang Lakukan PHK pada 2025, Ada Starbucks!
IHSG Diproyekikan Menguat di Awal Pekan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Senin
Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270
Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level Rp 1.672.000 Per Gram Hari Ini, Senin (3/3)
Kalender Ekonomi Hari Ini (3 Maret 2025, Cek Rilis Data yang Bisa Mempengaruhi Forex
Investor Asing Tarik Dana dari Perbankan Besar, IHSG Terancam Melorot ke Level 6.000-an

Berita Terkait

Senin, 3 Maret 2025 - 09:15 WIB

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan untuk Perdagangan Hari Ini (3/3)

Senin, 3 Maret 2025 - 09:15 WIB

Rekomendasi Saham ANTM, BNLI, TAPG dan SCMA untuk Perdagangan Senin (3/3)

Senin, 3 Maret 2025 - 09:15 WIB

Daftar Perusahaan Dunia yang Lakukan PHK pada 2025, Ada Starbucks!

Senin, 3 Maret 2025 - 09:15 WIB

IHSG Diproyekikan Menguat di Awal Pekan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Senin

Senin, 3 Maret 2025 - 09:15 WIB

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Berita Terbaru

Cara Mendapatkan Klien Pertama dengan Mudah (Freepik)

RagamTips

Cara Mendapatkan Klien Pertama dengan Mudah

Jumat, 14 Mar 2025 - 21:06 WIB