RAGAMUTAMA.COM – Pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Cikole yang berlangsung pada 20 Januari 2025, Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, menegaskan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam merumuskan program-program yang mendukung pencapaian target pemerintah.
Diantaranya adalah pengurangan angka kemiskinan yang saat ini masih tercatat sebesar 7,2%, menurunkan tingkat pengangguran, serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Kusmana berharap agar setiap usulan yang dihimpun dari Musrenbang Kelurahan hingga Kecamatan dapat menjadi langkah konkret untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
Camat Cikole, Cesar Anwar, mengungkapkan bahwa dalam forum tersebut telah disepakati 60 usulan prioritas yang diajukan oleh masyarakat dari enam kelurahan. B
eberapa program penting yang disoroti termasuk keberhasilan pengurangan kawasan kumuh dan penanggulangan stunting melalui Program Pemberdayaan Rukun Warga serta Program Bantuan Renovasi Rumah Tidak Layak Huni.
Musrenbang ini diadakan di aula kantor kecamatan dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk tokoh masyarakat setempat.
Sementara itu, Musrenbang Kecamatan Lembursitu yang juga berlangsung pada 20 Januari 2025 di kantor kecamatan, berhasil menetapkan 50 usulan program prioritas yang dibagi menjadi 25 kegiatan pembangunan infrastruktur dan 25 kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Camat Lembursitu, Yudi Sutriana, mengungkapkan bahwa untuk merealisasikan program-program tersebut dibutuhkan anggaran lebih dari Rp 27 miliar.
Di antara program yang diusulkan adalah pembangunan sawah wisata di Kelurahan Situmekar, yang telah melalui kajian dari Bappeda.
Yudi berharap agar proyek ini bisa mendapatkan dukungan finansial dari Provinsi. Selain itu, perbaikan TPT (Tembok Penahan Tanah) dan peningkatan irigasi juga menjadi fokus utama dalam pembangunan infrastruktur.
Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, yang membuka Musrenbang Kecamatan Lembursitu, memaparkan tujuh tantangan utama pembangunan di Kota Sukabumi, seperti ketimpangan ekonomi, pembangunan berkelanjutan, serta digitalisasi.
Kusmana berharap, melalui kolaborasi lintas sektor, Musrenbang ini dapat menghasilkan program-program yang tidak hanya relevan, tetapi juga mampu mengatasi tantangan pembangunan yang ada.