Jakarta, IDN Times – Pergerakan harga emas pada Kamis (20/2/2025), yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk atau Antam, naik Rp17 ribu menjadi Rp1,708 juta per gram.
Begitu juga dengan harga buyback hari ini menurut situs logammulia.com, naik dengan nominal yang sama menjadi Rp1,558 juta per gram.
Harga buyback adalah harga yang ditetapkan Antam saat membeli emas logam mulia dari konsumen yang menjual ke Butik Antam.
1. Rincian harga emas hari ini
Berikut ini harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:
- Harga emas 0,5 gram: Rp904 ribu.
- Harga emas 1 gram: Rp1,708 juta.
- Harga emas 2 gram: Rp3,356 juta.
- Harga emas 3 gram: Rp5,009 juta.
- Harga emas 5 gram: Rp8,31 juta.
- Harga emas 10 gram: Rp16,575 juta.
- Harga emas 25 gram: Rp41,312 juta.
- Harga emas 50 gram: Rp82,545 juta.
- Harga emas 100 gram: Rp165,012 juta.
- Harga emas 250 gram: Rp412,265 juta
- Harga emas 500 gram: Rp824,32 juta
- Harga emas 1.000 gram: Rp1,648 miliar.
Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Baca Juga: BSI-Pegadaian Jadi Bank Emas Pertama RI, Bisa Serap 800 Ribu Pekerja
Baca Juga: BSI-Pegadaian Jadi Bank Emas Pertama RI, Bisa Serap 800 Ribu Pekerja
2. Emas jadi pilihan instrumen investasi jangka panjang
Emas bisa menjadi instrumen yang sangat berguna untuk mendiversifikasi portofolio investasi. Selain karena merupakan logam mulia yang banyak diminati, nilai emas juga cenderung bertolak belakang dengan aset investasi lain seperti ekuitas atau properti.
Dengan demikian, pada saat harga saham atau properti turun, nilai emas kemungkinan besar akan naik sehingga investor yang telah mendiversifikasi investasinya ke emas bisa bernapas lega, karena tidak semua aset yang dimiliki melemah nilainya.
Menurut MoneyWeek, emas juga bisa disebut sebagai asuransi untuk portofolio seorang investor sehingga setiap investor setidaknya harus mengalokasikan sekitar 5 hingga 15 persen dari portofolio mereka untuk investasi terkait emas.
Baca Juga: OJK Dukung Bank Emas, Airlangga Sebut Bisa Jadi Pilihan Nasabah
Baca Juga: OJK Dukung Bank Emas, Airlangga Sebut Bisa Jadi Pilihan Nasabah
3. Risiko investasi emas tidak setinggi instrumen saham
Berinvestasi emas sering kali menjadi pilihan, terutama bagi para investor konservatif. Selain mudah, investasi emas juga cenderung aman.
Sebab, risiko yang dimiliki tidak setinggi investasi pada instrumen saham. Nah, sebelum kamu memulai investasi, tentukan lebih dulu apa tujuan investasimu.
Jika investasi untuk jangka pendek, tentu instrumen emas tidak cocok karena ada selisih harga jual dan harga beli. Alih-alih untung, kamu justru malah buntung.
Oleh karena itu, pintar-pintar dalam menentukan tujuan investasi ya!