Menpar: Revenge Travel Usai Covid Berubah ke Intentional Travel, Apa Itu?

- Penulis

Kamis, 20 Februari 2025 - 09:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, memprediksi era revenge travel pasca pandemi Covid-19 akan berubah menjadi era intentional travel.

Apa yang dimaksud dengan intentional travel?

“Wisatawan tidak sebatas melakukan perjalanan namun juga mencari pengalaman berwisata yang autentik,” ujarnya saat memberikan keynote speech di kumparan The Economic Insights, di The Westin Jakarta, Rabu (19/2).

“Hidup seperti penduduk lokal, membuat koneksi dengan komunitas, mencari lokasi yang off the beaten path akan semakin sering diminati,” sambungnya.

Tren ini nantinya, menurut Widiyanti, akan menjadi peluang untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi lewat sektor pariwisata.

Baca Juga :  Dispar Kaltim Targetkan 6,9 Juta Kunjungan Wisatawan Nusantara di 2025

Untuk itu, Kemenpar memprioritaskan kerjanya membangun desa-desa wisata untuk para wisatawan yang mencari pengalaman autentik itu.

“Desa Wisata, ini program yang penting terutama untuk pemerataan pembangunan dan merintis pertumbuhan ekonomi dari desa. Saat ini telah ada lebih dari 6.000 desa wisata per hari ini yang terdata di jaringan kami,” ucap dia.

Salah satu desa wisata yang disinggung oleh Widiyanti adalah Desa Jatiluwih yang ada di Bali.

“Salah satu bukti nyata dari pariwisata yang dapat memberdayakan desa adalah desa wisata Jatiluwih yang dinobatkan sebagai Best Tourism Village dalam acara UN Tourism 2024,” tuturnya.

Baca Juga :  Sensasi Safari Malam di Taman Nasional Way Kambas, Menyusuri Kehidupan Satwa Nokturnal

“Pengembangan desa wisata Jatiluwih sehingga dapat menjadi Best Tourism Village memberikan dampak ekonomi positif,” sambungnya.

Widiyanti menjelaskan, desa ini mengalami lonjakan pengunjung, dari 314 ribu pengunjung dari tahun 2019, menjadi 418 ribu pengunjung di 2024.

“Peningkatan jumlah pengunjung memberikan dampak ekonomi langsung melalui peningkatan pendapatan sebesar Rp 2,09 miliar,” jelas Widiyanti.

“Dampak ekonomi desa tidak bisa berhenti pada dampak langsung saja. Tetapi juga terasa dari segi pemberdayaan masyarakat melalui 23 usaha pariwisata yang dijalankan oleh warga lokal,” ucapnya.

Berita Terkait

Turis Mau Liburan ke Pulau di Thailand tapi Nyasar ke Gunung gara-gara Salah Pengucapan
Hotel Dengan 7.351 Kamar
Traveler yang Akan Masuk Korea Kini Mengisi e-Arrival Card, Bukan Kertas Lagi
Gunung Etna Meletus, Perjalanan ke Sisilia Terganggu
Dua Resor di Ubud Bali Masuk Daftar Hotel Terbaik Dunia 2025 Versi TripAdvisor
Itinerary 2 Hari 1 Malam di Jogja, Bisa Wisata Alam dan Budaya
4 Tips Berburu Tiket Liburan Murah di Travel Fair
9 Tempat Staycation Bogor Murah di Puncak Bogor

Berita Terkait

Sabtu, 22 Februari 2025 - 12:17 WIB

Turis Mau Liburan ke Pulau di Thailand tapi Nyasar ke Gunung gara-gara Salah Pengucapan

Sabtu, 22 Februari 2025 - 12:17 WIB

Traveler yang Akan Masuk Korea Kini Mengisi e-Arrival Card, Bukan Kertas Lagi

Sabtu, 22 Februari 2025 - 12:16 WIB

Gunung Etna Meletus, Perjalanan ke Sisilia Terganggu

Sabtu, 22 Februari 2025 - 09:47 WIB

Dua Resor di Ubud Bali Masuk Daftar Hotel Terbaik Dunia 2025 Versi TripAdvisor

Sabtu, 22 Februari 2025 - 09:47 WIB

Itinerary 2 Hari 1 Malam di Jogja, Bisa Wisata Alam dan Budaya

Berita Terbaru

public-safety-and-emergencies

Mobil Pikap dan 16 Unit Sepeda Listrik Menghitam, Ludes Jadi Bangkai di Tol Gempol-Pasuruan

Sabtu, 22 Feb 2025 - 12:27 WIB