RAGAMUTAMA.COM – Teori “no poo,” yang menyarankan bahwa membersihkan rambut tanpa sampo, telah menjadi perbincangan populer.
Namun, para ahli, termasuk Neil Harvey, Ketua Institut Trichologists, menolak klaim ini. Menurutnya, rambut dan kulit kepala tetap membutuhkan perawatan rutin untuk menjaga kebersihan dan kesehatan.
Harvey menjelaskan bahwa jika rambut dan kulit kepala tidak dibersihkan, lapisan minyak, kotoran, dan bakteri akan menumpuk.
“Seperti ketiak yang tidak dicuci, penumpukan ini dapat menyebabkan bau tidak sedap dan menciptakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan bakteri,” ujarnya
Beberapa orang melaporkan rambut mereka menjadi berkilau setelah berhenti menggunakan sampo selama beberapa minggu.
Namun, Harvey menjelaskan bahwa efek ini hanya sementara. “Kilau tersebut berasal dari sebum alami yang melapisi rambut setelah penghentian penggunaan sampo agresif. Namun, jika dibiarkan, lemak ini akan menumpuk dan membuat rambut terasa tidak nyaman.”
Harvey merekomendasikan untuk menghindari sampo dengan bahan seperti sodium lauryl sulphate, sodium chloride, atau wewangian kuat, karena dapat mengiritasi kulit kepala dan melemahkan rambut.
Sebagai gantinya, pilihlah produk berbahan alami, seperti minyak esensial, yang lebih lembut dan mendukung kesehatan kulit kepala serta rambut.
Seberapa Sering Harus Keramas?
Frekuensi keramas bervariasi tergantung pada jenis kulit kepala, tekstur rambut, dan preferensi pribadi.
- Untuk kulit kepala kering, terlalu sering keramas dapat menyebabkan iritasi dan gatal.
- Untuk kulit kepala berminyak, jarang mencuci rambut dapat menyebabkan penumpukan minyak dan melemahkan mikrobioma kulit kepala, yaitu ekosistem bakteri yang melindungi rambut dan kulit kepala.
Rambut tidak dapat membersihkan dirinya sendiri tanpa bantuan. Untuk menjaga kesehatan rambut dan kulit kepala, gunakan sampo yang sesuai dengan kebutuhan Anda, dan pastikan perawatan dilakukan secara rutin.