Beragam Reaksi Pemerintah pada Tagar Kabur Aja Dulu: Tantangan hingga Jangan Balik Lagi

- Penulis

Selasa, 18 Februari 2025 - 10:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TEMPO.CO, Jakarta – Tagar Kabur Aja Dulu sedang menjadi sorotan para warganet di media sosial. Hal tersebut diduga bermula atas kekecewaan beberapa warga negara Indonesia (WNI) terhadap sejumlah kebijakan pemerintah yang dianggap tidak peduli terhadap nasib rakyat, salah satunya mengenai pemangkasan anggaran.

Ramainya #KaburAjaDulu pun memantik reaksi berbagai kalangan, mulai dari jajaran menteri di Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, hingga kelompok legislatif. Lantas, apa saja tanggapan pemerintah?

Menaker Yassierli: Ini Tantangan bagi Pemerintah

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengungkapkan bahwa tren #KaburAjaDulu merupakan bentuk aspirasi masyarakat. Dia menyebut hal tersebut sebagai tantangan bagi pemerintah.

“Ini tantangan buat kami kalau memang itu adalah terkait dengan aspirasi mereka. Ayo pemerintah create better jobs (ciptakan lapangan pekerjaan yang lebih baik), itu yang kemudian menjadi catatan kami,” ujar Yassierli di Istana Kepresidenan, Senin, 17 Februari 2025.

Dia menuturkan bahwa memang ada banyak peluang bekerja di luar negeri. Namun dia meyakini bahwa tujuan masyarakat ke negara lain untuk meningkatkan kemampuan. “Kemudian kembali ke Indonesia bisa membangun negeri, ya tidak masalah,” kata Yassierli.

Menteri ATR Nusron Wahid: Kurang Cinta Tanah Air

Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nusron Wahid mengatakan masyarakat yang mengikuti tren Kabur Aja Dulu seolah menunjukkan kurangnya sikap patriotik terhadap tanah air.

“Kalau ada (tagar) Kabur Aja Dulu, itu kan dia ini warga negara Indonesia apa tidak? Kalau kita ini patriotik sejati, kalau memang ada masalah kita selesaikan bersama,” kata Nusron setelah memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 17 Februari 2025.

Nusron menuturkan bahwa kabur ke luar negeri bukan menjadi solusi bersama, karena menurutnya, persoalan yang ada harus diselesaikan. Dia mengklaim bahwa pemerintah terbuka terhadap kritik dan saran dari masyarakat, serta siap berdialog bila ada isu tertentu.

Baca Juga :  Prabowo Blak-blakan Jasa Jokowi di Balik Program Makan Bergizi Gratis

“Kalau kemudian hopeless (hilang harapan) gitu, seakan-akan kabur aja dulu, itu menandakan, ya mohon maaf, kurang cinta terhadap tanah air. Jadi, kalau ada masalah ayo kita selesaikan. Masyarakat, pemerintah, siap berdialog,” ucap Nusron.

Kementerian Kependudukan: Tak Ancam Penurunan Populasi

Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan fenomena Kabur Aja Dulu tidak akan mengancam penurunan populasi. Sekretaris Kemendukbangga/BKKBN Budi Setiyono mengatakan tren tersebut sekadar luapan sesaat akibat ketidaktahuan warganet tentang prosedur panjang untuk menjadi penduduk tetap di luar negeri.

“Saya kira tidak sampai sejauh itu, kecil kemungkinan untuk jadi ancaman penurunan populasi. Migrasi ke negara lain secara besar-besaran bukan suatu perkara mudah, karena hanya orang yang mempunyai kualifikasi tertentu yang dibutuhkan suatu negara untuk bisa mendaftar visa kunjungan atau menjadi permanent resident (penduduk tetap) di suatu negara,” kata Budi ketika dihubungi melalui pesan pendek di Jakarta, Senin, 17 Februari 2025.

Dia menegaskan pemerintahan Prabowo-Gibran sedang bekerja keras untuk menyesuaikan anggaran supaya program-program yang dijalankan dapat berjalan optimal, efektif, dan tepat sasaran kepada masyarakat, khususnya generasi muda. Namun, lanjut dia, masyarakat perlu melihat tren #KaburAjaDulu dari sisi positif, di mana generasi muda dan berbakat yang bekerja di luar negeri justru dapat meningkatkan devisa negara.

“Itu (brain drain) justru akan memperluas diaspora dan jejaring internasional, yang tentu saja bisa bermanfaat bagi negara,” ucap Budi.

Dia mengungkapkan bahwa pihaknya akan menanggapi fenomena Kabur Aja Dulu sebagai masukan untuk bekerja lebih keras dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan mengintegrasikan kebijakan kependudukan dengan ketenagakerjaan, supaya pengangguran berkurang.

Menteri P2MI Karding: Terlebih Dahulu Meningkatkan Keterampilan

Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding sendiri justru mendorong peningkatan kapasitas pekerja migran Indonesia (PMI) atau tenaga kerja Indonesia (TKI) ketika merespons tren #KaburAjaDulu. Dia menganggap fenomena bekerja di luar negeri sebagai hal positif.

Baca Juga :  Ramai-ramai 'Teriak' Efisiensi Anggaran

Namun, dia menekankan tentang pentingnya bagi masyarakat untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan sebelum memilih merantau ke luar negeri. “Dengan catatan, masyarakat yang mempunyai keinginan (bekerja ke luar negeri), terlebih dahulu meningkatkan keterampilan dan kemampuannya,” ujar Karding di Jakarta, Senin, 17 Februari 2025, seperti dikutip dari Antara.

Kepala PCO Hasan Nasbi: Pemerintah Tidak Larang Masyarakat Merantau

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengatakan pemerintah tidak melarang WNI yang ingin merantau ke luar negeri. Namun, dia meminta masyarakat harus menaati seluruh prosedur yang berlaku di negara tujuan.

“Harus taat prosedur, supaya tidak jadi pendatang haram. Kalau orang mau merantau, tidak boleh dilarang,” kata Hasan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 17 Februari 2025.

Dia menjelaskan bahwa merantau merupakan tindakan yang bagus. Dia pun mengingatkan supaya masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri harus memiliki kemampuan.

Wakil Menteri Ketenagakerjaan: Kalau Perlu Jangan Balik Lagi

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan mengaku tidak mempermasalahkan fenomena Kabur Aja Dulu yang ramai di media sosial. “Hashtag-hashtag, enggak apa-apa lah, masak hashtag kami peduliin,” ucap dia ketika ditemui di kantor Kementerian Desa dan Pembangunan Desa Tertinggal (Kemendes PDT), Jakarta, Senin, 17 Februari 2025.

Dia pun tidak terlalu banyak berkomentar mengenai tagar yang viral di berbagai kanal media sosial itu. Dia bahkan mempersilakan WNI yang ingin pindah dari Indonesia. Namun, dia menghimbau agar masyarakat yang sudah meninggalkan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) untuk tidak kembali lagi.

“Mau kabur, kabur aja lah. Kalau perlu jangan balik lagi,” ujar Immanuel.

Sapto Yunus, M. Raihan Muzzaki, Hendrik Yaputra, dan Vedro Imanuel Girsang berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Apa Dampaknya Jika Pemerintah Mematok Harga Gabah di Tingkat Petani

Berita Terkait

HASTO Sudah Dipenjara,Kapan Connie Bakrie Bongkar Video Skandal Petinggi Negara? Cuma Omong Kosong?
LIB Prihatin Kerusuhan Sudah Mengkristal di Liga Indonesia, Pesimis Aturan Larangan Suporter Away Dihapus
Prabowo Ngobrol 6 Jam Bareng Pemred Media di Hambalang, Bahas Isu Strategis
Sosok dan Harta Setyo Wahono Bupati Bojonegoro yang Dilantik Prabowo,Kekayaan Tembus Rp 24 Miliar
Tagar Kabur Aja Dulu, Zulhas: Itu Bentuk Kecintaan terhadap Negara
PROFIL Kepala Daerah Termuda Vinanda Prameswati Curi Perhatian,Anak Perwira Polisi Polda Jawa Timur
Poster-poster Tuntut Keadilan dalam Aksi Indonesia Gelap di Yogyakarta
Sosok dan Harta Ipuk Fiestiandani Bupati Banyuwangi yang Dilantik Prabowo,Tak Memiliki Sepeda Motor

Berita Terkait

Minggu, 23 Februari 2025 - 11:17 WIB

HASTO Sudah Dipenjara,Kapan Connie Bakrie Bongkar Video Skandal Petinggi Negara? Cuma Omong Kosong?

Minggu, 23 Februari 2025 - 11:17 WIB

LIB Prihatin Kerusuhan Sudah Mengkristal di Liga Indonesia, Pesimis Aturan Larangan Suporter Away Dihapus

Minggu, 23 Februari 2025 - 10:37 WIB

Prabowo Ngobrol 6 Jam Bareng Pemred Media di Hambalang, Bahas Isu Strategis

Minggu, 23 Februari 2025 - 10:36 WIB

Sosok dan Harta Setyo Wahono Bupati Bojonegoro yang Dilantik Prabowo,Kekayaan Tembus Rp 24 Miliar

Minggu, 23 Februari 2025 - 10:17 WIB

Tagar Kabur Aja Dulu, Zulhas: Itu Bentuk Kecintaan terhadap Negara

Berita Terbaru

public-safety-and-emergencies

Update Kecelakaan Truk di Sungai Segati, 4 Orang Ditemukan Tewas, 11 Masih Dicari

Minggu, 23 Feb 2025 - 12:16 WIB

public-safety-and-emergencies

Pendidikan hingga Kesehatan, Ini Janji Eddy Raya untuk Warga Barsel

Minggu, 23 Feb 2025 - 12:07 WIB

entertainment

Sinopsis Film Suicide Squad, Misi Bunuh Diri Para Penjahat Super

Minggu, 23 Feb 2025 - 12:07 WIB