7 Tempat Wisata Alam Non-Pendakian Gunung Rinjani Kembali Dibuka

- Penulis

Senin, 24 Februari 2025 - 08:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TEMPO.CO, Jakarta – Kawasan kaki Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali dibuka untuk wisata nonpedakian. Aktivitas non-pendakian di kaki gunung ini sebelumnya ditutup karena cuaca ekstrem sejak awal Februari.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Nusa Tenggara Barat Yarman mengatakan, berdasarkan informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid Lombok, kondisi cuaca di wilayah Nusa Tenggara Barat telah membaik, sehingga destinasi wisata alam non-pendakian tersebut dibuka.

“Masyarakat maupun wisatawan saat ini telah bisa mengunjungi destinasi wisata alam non pendakian tersebut,” katanya di Mataram, Ahad, 23 Februari 2025.

7 Wisata Alam Dibuka

Ia mengatakan, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani membuka kembali tujuh destinasi wisata alam non-pendakian di antaranya wisata Tangkok Adeng, Desa Lenek Duren Kecamatan Lenek; wisata Bornong Bike Park Desa Aik Prapa Kecamatan Aikmel dan wisata Bukit Malang via Tombong Rebo Desa Bebidas Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur.

Baca Juga :  Pola Kunjungan Wisatawan Berubah, Penjaga Pantai Gunungkidul Harus Siaga 24 Jam

Kemudian wisata Sebau Desa Sapit Kecamatan Suela; wisata Savana Propok Desa Bebidas Kecamatan Wanasaba dan Bukit Gedong Desa Bebidas Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur.

“Serta wisata jalur sepeda Sembalun, Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur,” katanya.

Pelancong yang ingin memasuki kawasan wisata alam non-pendakian di kaki Gunung Rinjani dapat melakukan booking dan pembayaran tiket masuk pada aplikasi eRinjani Non Pendakian.

“Pembelian tiket wisata alam non-pendakian itu dilakukan secara online,” katanya.

Ditutup akibat Cuaca Ekstrem

Balai TNGR NTB menutup wisata alam non-pendakian di kawasan Gunung Rinjani sebagai dampak cuaca ekstrem yang terjadi akibat bibit siklon tropis pada Februari 2025. Selain karena cuaca ekstrem, penutupan juga dilakukan untuk pemulihan ekosistem di Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani

“Penutupan dilakukan terhitung mulai tanggal 10 Februari 2025 sampai batas waktu yang tidak ditentukan,” kata Kepala Balai TNGR NTB Yarman saat itu.

Baca Juga :  Turis Mau Liburan ke Pulau di Thailand tapi Nyasar ke Gunung gara-gara Salah Pengucapan

Ia menambahkan bahwa BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid Lombok menginformasikan bahwa sedang terjadi cuaca ekstrem di wilayah Nusa Tenggara Barat yang diakibatkan oleh Bibit Siklon Tropis Invest 96S.

“Aktivitas gelombang atmosfer ekuatorial rossby, dan monsun Asia, sehingga perlu mewaspadai adanya potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, angin kencang serta potensi dampak bencana banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang,” katanya.

Gunung Rinjani yang memiliki ketinggian 3.726 meter dari permukaa laut (mdpl) menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi para pecinta alam dan pendaki. Gunung ini memiliki pemandangan ikonik yang menakjubkan, seperti danau kawah Segara Anak yang kedalamannya mencapai 230 meter dan keanekaragaman hayati yang kaya.

Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: 5 Pemandangan Memesona di Gunung Rinjani, dari Padang Savana hingga Air Terjun

Berita Terkait

Tips Saat Liburan Pertama ke Singapura dari Traveloka
Taman Hijau Bersih di Meral, Karimun, Kepri Tawarkan Banyak Aktivitas Seru, Tiket Masuknya Gratis
Daya Tarik Arunachal Pradesh yang Raih Penghargaan di World Travel & Tourism Festival 2025
8 Spot Foto Instagramable di Sigong Park Pekalongan, Wajib Coba!
10 Destinasi Wisata Murah di Luar Negeri untuk Liburan Hemat
Daya Tarik Arunachal Pradesh yang Raih Penghargaan di World Travel & Tourism Festival 2025
Daya Tarik Arunachal Pradesh yang Raih Penghargaan di World Travel & Tourism Festival 2025
Pungutan Wisatawan Asing di Bali Tak Maksimal, Apa Penyebabnya?

Berita Terkait

Senin, 24 Februari 2025 - 11:36 WIB

Taman Hijau Bersih di Meral, Karimun, Kepri Tawarkan Banyak Aktivitas Seru, Tiket Masuknya Gratis

Senin, 24 Februari 2025 - 11:36 WIB

Daya Tarik Arunachal Pradesh yang Raih Penghargaan di World Travel & Tourism Festival 2025

Senin, 24 Februari 2025 - 10:47 WIB

8 Spot Foto Instagramable di Sigong Park Pekalongan, Wajib Coba!

Senin, 24 Februari 2025 - 10:46 WIB

10 Destinasi Wisata Murah di Luar Negeri untuk Liburan Hemat

Senin, 24 Februari 2025 - 10:46 WIB

Daya Tarik Arunachal Pradesh yang Raih Penghargaan di World Travel & Tourism Festival 2025

Berita Terbaru

society-culture-and-history

Kisah Sastia Putri, Ilmuwan WNI di Jepang yang Belum Mau Pulang ke Indonesia

Senin, 24 Feb 2025 - 11:47 WIB

finance

Soal Danantara, Ekonom UGM: Momentumnya Kurang Tepat

Senin, 24 Feb 2025 - 11:46 WIB