5 Saham Emiten Prajogo Pangestu Kompak Menghijau, TPIA Tancap Gas

- Penulis

Selasa, 4 Februari 2025 - 10:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bisnis.com, JAKARTA — Saham lima emiten yang terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu kompak menghijau pada awal perdagangan hari ini, Selasa (4/2/2025) sejalan dengan rebound IHSG. 

Berdasarkan data RTI Infokom pada pukul 09.00 WIB, indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka stagnan pada posisi 7.030,05 lalu bergerak ke zona hijau sesaat setelah pembukaan. IHSG sempat bergerak di rentang 7.051–7.078 sesaat setelah pembukaan.

Tercatat, 203 saham menguat, 73 saham melemah, dan 223 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau menjadi Rp12.278 triliun.

Baca Juga : Emas Sentuh Rekor Tertinggi, Cek Rekomendasi Terbaru Saham Antam (ANTM)

Hingga pukul 09.30 WIB, lima saham yang terafiliasi dengan Prajogo Pangestu terpantau di zona hijau. Saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) tancap gas dengan kenaikan 10,67% ke posisi Rp8.300 per saham.

Seperti diberitakan Bisnis, perusahaan patungan TPIA dan Glencore Plc. yaitu Aster Chemicals & Energy tengah menjajaki sebesar US$1 miliar.

Head of Corporate Communications TPIA Chrysanthi Tarigan mengatakan penjajakan pinjaman itu dilakukan untuk persiapan investasi lebih lanjut selepas perseroan menyelesaikan akuisisi kilang minyak milik Shell Energy and Chemicals Park Singapore (SECP). 

“Langkah ini sejalan dengan persiapan kami untuk berinvestasi dalam belanja modal untuk rejuvenasi dan transisi setelah penyelesaian [akuisisi],” kata Chrysanthi saat dikonfirmasi Bisnis, Senin (3/2/2025). 

Baca Juga :  Mampukah IHSG Hari Ini Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham 4 Februari 2025

Chandra Asri Petrochemical Tbk. – TradingView

CAPGC Pte. Ltd, yang 80% sahamnya dipegang TPIA dan 20% dipegang Glencore, saat ini sedang dalam proses akuisisi bisnis kilang Shell di Singapura. Kesepakatan jual beli itu telah berlangsung sejak Mei 2024. 

CAPGC sepakat untuk mengakuisisi Shell Energy and Chemicals Park Singapore (SECP), yang terdiri atas kilang minyak dengan kapasitas pemrosesan mencapai 237.000 barel per hari, serta ethylene cracker berkapasitas 1,1 juta metrik ton per tahun di Pulau Bukom dan aset kimia hilir di Pulau Jurong. 

Sebelumnya, TPIA memperkirakan transaksi akuisisi aset kilang minyak dan kimia milik SECP di Pulau Bukom dan Pulau Jurong, Singapura rampung awal 2025. 

Chrysanthi menambahkan TPIA saat ini tengah mengevaluasi opsi keuangan strategis untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang. 

“Untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang, mendorong inovasi, dan memastikan nilai berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan di Aster Chemicals and Energy,” kata dia. 

Baca Juga : Barito Renewables (BREN) Gandeng SLB Kembangkan Teknologi Aset Panas Bumi

Selain TPIA, saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) menguat 3,87% ke level Rp8.725, saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) naik 1,1% ke level Rp920, saham PT Petrosea Tbk. (PTRO) terapresiasi 3,71% ke level Rp3.910, dan saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) naik 2,33% ke level Rp14.250. 

Baca Juga :  Paylater Bisa Dipakai Buat Belanja Offline? Beginilah Caranya

Untuk saham PTRO, analis Panin Sekuritas Rizal Nur Rafly berpendapat valuasi PTRO yang terlampau mahal berpeluang membatasi upside saham PTRO.

Meski demikian, prospek saham Petrosea dinilai bakal moncer tahun ini usai emiten milik Prajogo Pangestu itu mendapat kontrak jasa penambangan baru berdurasi 10 tahun di blok nikel konsesi PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), area Bahodopi Blok 2 dan Bahodopi Blok 3, Sulawesi Tengah, senilai Rp16 triliun.

Dia menilai kontrak baru itu bakal memperkuat portofolio dan pertumbuhan pendapatan PTRO dalam jangka panjang. Selain itu, Rafly menggarisbawahi, kontrak ini bakal menandai kemitraan yang makin erat afiliasi Prajogo Pangestu dengan grup tambang anggota MIND ID, INCO.

“Dengan durasi 10 tahun proyek ini akan memberikan pendapatan jangka panjang yang stabil dan memperkuat portofolio kontrak PTRO,” kata Rafly saat dihubungi Bisnis, Rabu (15/1/2025).

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Berita Terkait

Harga Emas Terkoreksi pada Kamis (6/2) Pagi
Dilanda Aksi Jual, Harga Saham Blue Chip Ini Melemah, Kapan Waktu untuk Beli?
Ramai soal Uang Rp 10.000 Cuma Tampilkan Gambar Pahlawan, Apa Kata BI?
Wall Street Menguat di Tengah Rontoknya Saham Teknologi
Bank Mandiri Catat Pengguna Aplikasi Livin’ Mencapai 29,3 Juta, Nilai Transaksi Tembus Rp 4.027 Triliun
Pak Gunadi Blak-blakan soal Anggaran Gaji PPPK, Waduh
Bersiap, Saham Emiten Hashim (WIFI) Kembali Dibuka Hari Ini (6/2)
Tak Terdampak Kelangkaan Gas 3 Kg, Pengguna Kompor Listrik Lega Tak Perlu Antre Panjang

Berita Terkait

Kamis, 6 Februari 2025 - 08:27 WIB

Harga Emas Terkoreksi pada Kamis (6/2) Pagi

Kamis, 6 Februari 2025 - 08:27 WIB

Dilanda Aksi Jual, Harga Saham Blue Chip Ini Melemah, Kapan Waktu untuk Beli?

Kamis, 6 Februari 2025 - 08:27 WIB

Ramai soal Uang Rp 10.000 Cuma Tampilkan Gambar Pahlawan, Apa Kata BI?

Kamis, 6 Februari 2025 - 08:27 WIB

Wall Street Menguat di Tengah Rontoknya Saham Teknologi

Kamis, 6 Februari 2025 - 08:27 WIB

Bank Mandiri Catat Pengguna Aplikasi Livin’ Mencapai 29,3 Juta, Nilai Transaksi Tembus Rp 4.027 Triliun

Berita Terbaru

public-safety-and-emergencies

Seorang Pelajar Tewas Tertimpa Pohon Tumbang di Gilimanuk

Kamis, 6 Feb 2025 - 08:39 WIB