Kulit berminyak adalah salah satu masalah kulit yang cukup mengganggu. Selain menimbulkan rasa tidak nyaman, kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko timbulnya jerawat karena pori-pori yang tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati, yang akhirnya menyebabkan peradangan.
Minyak berlebih di kulit juga menyebabkan wajah terlihat mengkilap. Di area hidung, minyak dapat menyebabkan komedo dan bahkan dapat memperburuk tampilan pori-pori yang membesar, yang pastinya mengharuskan kamu untuk rutin melakukan perawatan agar hidung tetap bebas dari minyak. Popbela telah merangkum beberapa cara mengatasi hidung yang sering berminyak, mulai dari langkah sederhana hingga perawatan yang lebih intensif. Yuk, simak informasi lengkapnya di bawah ini!
1. Bersihkan wajah secara teratur
Langkah sederhana yang bisa kamu lakukan adalah membersihkan wajah secara teratur. Cobalah membersihkan wajah dua kali sehari dengan pembersih wajah yang sesuai dengan jenis kulitmu.
Pilih pembersih wajah yang tidak mengandung bahan keras yang dapat membuat kulitmu semakin kering, karena hal ini justru bisa memicu produksi minyak berlebih. Alih-alih menggunakan sabun cuci muka dengan bahan keras, pilihlah pembersih wajah yang ringan dan bebas minyak untuk membantu mengontrol minyak di wajah.
2. Aplikasikan toner sebelum mulai ke langkan perawatan kulit selanjutnya
Aplikasikan toner sebelum mulai ke langkan perawatan kulit selanjutnya
Toner dengan kandungan seperti witch hazel atau salicylic acid dipercaya dapat mengecilkan pori-pori dan mengurangi minyak berlebih di wajah, terutama di area hidung. Toner juga membantu mengembalikan pH kulit setelah mencuci wajah, sehingga produksi minyak bisa lebih terkontrol.
Selain itu, toner juga berfungsi untuk menenangkan kulit yang mengalami iritasi sekaligus memberikan kelembapan pada kulit, sehingga kulit tetap terasa segar dan tidak kering. Pastikan memilih toner yang sesuai dengan jenis kulitmu agar hasilnya optimal.
3. Eksfoliasi dengan rutin
Eksfoliasi atau pengelupasan kulit membantu mengangkat sel kulit mati yang dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat. Gunakan scrub lembut atau produk eksfoliasi yang mengandung asam salisilat atau asam glikolat satu hingga dua kali dalam seminggu.
Hindari melakukan eksfoliasi terlalu sering, sebab hal ini bisa menyebabkan iritasi dan merusak lapisan pelindung kulit. Pastikan juga setelah eksfoliasi, kamu menggunakan pelembap untuk menjaga kelembapan kulit dan menghindari kulit menjadi kering atau sensitif.
4. Gunakan produk non-comedogenic
Pastikan produk perawatan kulit dan riasan wajah yang kamu gunakan bersifat non-komedogenik, yang artinya produk tersebut tidak menyumbat pori-pori. Kamu bisa menggunakan pelembap dan produk kosmetik yang ringan, terutama untuk kulit berminyak.
Produk yang teksturnya berat atau mengandung bahan yang bisa menyumbat pori-pori dapat memperburuk kondisi kulit dan menyebabkan jerawat. Selain itu, pastikan untuk selalu membersihkan wajah dengan baik setelah menggunakan riasan wajah, agar kotoran dan sisa produk tidak tertinggal dan mengganggu kesehatan kulit.
5. Pertimbangkan menggunakan retinol
Retinol dapat membantu mengurangi produksi minyak di wajah dan memperbaiki tekstur kulit. Selain itu, retinol juga efektif untuk menstimulasi regenerasi sel kulit, sehingga dapat mengurangi tampilan garis halus dan noda bekas jerawat. Namun, penggunaan retinol perlu dilakukan dengan hati-hati lantaran bisa menyebabkan kulit menjadi sensitif, terutama di awal pemakaian.
Jika kamu merasa kulitmu membutuhkan perawatan lebih intensif, konsultasikan dengan dokter kulit mengenai penggunaan produk retinol dan cara yang tepat agar hasilnya optimal tanpa menimbulkan iritasi. Jangan lupa untuk selalu menggunakan tabir surya saat menggunakan retinol, karena kulit akan lebih sensitif terhadap sinar matahari.