4,7 Juta ASN Didorong Tingkatkan Pendidikan Melalui Beasiswa

- Penulis

Rabu, 19 Februari 2025 - 07:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

jpnn.com, JAKARTA – Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Zudan Arif meminta 4,7 juta aparatur sipil negara (ASN) dapat meningkatkan kompetensi dan kualifikasi pendidikan melalui program beasiswa dan izin belajar.

“ASN adalah ujung tombak pelayanan publik. Dengan meningkatkan kapasitas ASN, kami yakin kualitas layanan kepada masyarakat akan semakin baik,” kata Zudan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Dia juga menyampaikan bahwa BKN tengah melakukan identifikasi terhadap beberapa kendala yang menghambat perkembangan kinerja dan kompetensi guru dan dosen, di antaranya seperti tugas belajar, baik itu yang menggunakan beasiswa maupun yang menggunakan biaya mandiri.

Kendala ini disebabkan oleh kurang merata sebaran universitas/kampus dengan akreditasi minimal B di setiap kota/kabupaten di Indonesia karena Akreditasi B merupakan syarat minimal agar sebuah universitas dapat diakui.

Baca Juga: Honorer Tak Lulus PPPK 2024 Diangkat jadi ASN Paruh Waktu, Kawal di Pemda

Dengan kendala tersebut, dia menekankan pentingnya pemutihan izin belajar bagi mahasiswa dan ASN yang selama ini terkendala administrasi.

“Pemutihan izin belajar ini adalah bentuk apresiasi negara kepada masyarakat yang berkomitmen menempuh pendidikan tinggi. Ini juga merupakan langkah untuk melindungi bangsa dan negara dengan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas,” ujarnya.

Baca Juga :  Rekor Lagi, Harga Harga Emas Antam 6 Februari 2025 Rp 1.670.000 Juta Per Gram

Menurutnya, kebijakan ini diharapkan dapat mendukung mahasiswa dan ASN yang ingin melanjutkan studi tanpa terbebani masalah birokrasi.

Selain itu, Zudan menilai sebagai lembaga penyelenggara pendidikan tertinggi, perguruan tinggi mempunyai peranan dalam pemenuhan janji pemerintah untuk menyukseskan Program Indonesia Emas 2045 di mana Indonesia menghadapi bonus demografi.

Baca Juga: BKN Minta Instansi Gercep Urus Pemberkasan NIP Peserta Lulus Seleksi ASN

Perguruan tinggi memiliki peran penting dalam memanfaatkan bonus demografi ini. Peran mereka akan menentukan apakah bonus demografi ini akan menjadi berkah atau justru musibah demografi.

Hal ini dapat dilihat dari hasil lulusan perguruan tinggi, apakah mereka mampu menciptakan lapangan kerja atau justru menambah jumlah pengangguran.

Dia juga menyebutkan perihal komitmen pemerintah untuk melindungi masyarakat agar dapat menyelesaikan pendidikan hingga strata tertinggi, baik S2 maupun S3.

Baca Juga :  Mendikti Saintek: Nama KIP Kuliah Bakal Diganti, Ini Alasannya

Baca Juga: Bappenas Minta Tambah ASN & Kantor Baru di Tengah Efisiensi Anggaran, Hillary: Apa Urgensinya?

“Kami ingin memastikan bahwa setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya, tanpa terkendala biaya atau birokrasi. Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak masyarakat Indonesia untuk mencapai gelar akademik tertinggi,” tambah Zudan.

Untuk dapat mendukung hal tersebut, dirinya menekankan bahwa pendekatan yang digunakan tidak bisa sekadar pendekatan normatif tetapi juga harus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi.

Sebagai contoh, dalam waktu dekat akan ada kementerian dan lembaga yang akan melaksanakan work from anywhere (WFA) dengan syarat kinerja tetap berkualitas tinggi.

Baca Juga: Akmal Malik Terus Mengupayakan Semua Guru Honorer di Kaltim jadi ASN

BKN sendiri saat ini sudah berada di era Society 4.0, di mana komputer, internet, dan smartphone sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Bahkan, Zudan menyebut sebagian ASN sudah ada yang berada di era Society 5.0. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

Berita Terkait

Jadwal Hari Kedua Retreat Kepala Daerah: Pembukaan hingga Materi Asta Cita
Dasar dan Alasan Dedi Mulyadi Pecat Kepala Sekolah SMAN 6 Depok Buntut Study Tour
Belajar dari Insiden Taman Safari, Ini 7 Cara Efektif Ajari Anak Patuh Aturan
Fenomena NEET Meningkat, Bonus Demografi Indonesia Terancam?
Kursus Baca Al Qur’an dan Kitab Kuning Saat Ramadan 2025 dari Kemenag, Ini Link-nya
Cara Singapura, China, Taiwan, dan Korsel Cegah Warga Terampilnya “Kabur” ke Luar Negeri
Berapa Hari Lagi Puasa? Pantau Jadwal Ramadhan 2025,Ada Jadwal Libur Anak Sekolah
3 Hal yang Dilakukan Orang yang Memiliki Kecerdasan Emosional

Berita Terkait

Sabtu, 22 Februari 2025 - 07:47 WIB

Jadwal Hari Kedua Retreat Kepala Daerah: Pembukaan hingga Materi Asta Cita

Jumat, 21 Februari 2025 - 11:16 WIB

Dasar dan Alasan Dedi Mulyadi Pecat Kepala Sekolah SMAN 6 Depok Buntut Study Tour

Kamis, 20 Februari 2025 - 09:07 WIB

Belajar dari Insiden Taman Safari, Ini 7 Cara Efektif Ajari Anak Patuh Aturan

Kamis, 20 Februari 2025 - 07:27 WIB

Fenomena NEET Meningkat, Bonus Demografi Indonesia Terancam?

Kamis, 20 Februari 2025 - 07:26 WIB

Kursus Baca Al Qur’an dan Kitab Kuning Saat Ramadan 2025 dari Kemenag, Ini Link-nya

Berita Terbaru

public-safety-and-emergencies

Mobil Pikap dan 16 Unit Sepeda Listrik Menghitam, Ludes Jadi Bangkai di Tol Gempol-Pasuruan

Sabtu, 22 Feb 2025 - 12:27 WIB