JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengeluarkan peringatan dini terkait wilayah-wilayah yang rawan tanah longsor di Jakarta.
Informasi peringatan dini potensi bencana itu disampaikan BPBD melalui akun Instagram resmi Pemprov Jakarta, @dkijakarta, yang diunggah pada Rabu (5/2/2025).
“Prakiraan wilayah potensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG,” tulis akun @dkijakarta, dikutip Kompas.com, Kamis (6/2/2025).
Baca juga: Mobilitas Warga Terganggu Imbas Jalan di Sawangan Longsor
Berdasarkan informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), beberapa daerah di Jakarta berada dalam zona menengah hingga tinggi potensi longsor. Berikut daftarnya:
Jakarta Barat
- Kecamatan Kembangan
Jakarta Pusat
- Kecamatan Menteng
Jakarta Selatan
- Kecamatan Cilandak
- Jagakarsa
- Kebayoran Baru
- Kebayoran Lama
- Mampang Prapatan
- Pancoran
- Pasar Minggu
- Pesanggrahan
- Tebet
Jakarta Timur
- Kecamatan Cakung
- Cipayung
- Ciracas
- Duren Sawit
- Jatinegara
- Kramatjati
- Makasar
- Matraman
- Pasar Rebo
- Pulo Gadung
Baca juga: Bencana Longsor Hantui Sawangan: Jalan Amblas, Pengendara Terpaksa Putar Arah
Pada wilayah yang masuk dalam zona menengah, gerakan tanah berpotensi terjadi jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, dan tebing jalan, atau jika lereng mengalami gangguan.
Sementara itu, pada zona tinggi, tanah longsor yang pernah terjadi sebelumnya dapat kembali aktif.
Sebagai langkah mitigasi, BPBD Jakarta mengimbau para lurah, camat, serta masyarakat untuk tetap waspada dan mengantisipasi potensi gerakan tanah, terutama saat curah hujan berada di atas normal.