TRIBUNTRENDS.COM – Berikut ini 15 tempat wisata yang ada di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Tempat wisata ini cocok untuk disambangi saat berlibur bersama keluarga.
Para wisatawan bisa menikmati segarnya air di umbul hingga melihat keindahan candi dengan harga tiket masuk yang terjangkau.
Baca juga: Daftar Wisata Pemandian Air Panas di Semarang dan Klaten, Ada Wahana Flying Fox hingga Pondok Kopi
Klaten merupakan kabupaten di Jawa Tengah yang menawarkan beragam destinasi wisata mulai dari alam, sejarah, budaya, taman bermain, candi, dan sebagainya.
Berikut daftar lengkap wisata di Klaten yang bisa menjadi rekomendasi bagi traveller.
Kota yang berbatasan langsung dengan Sleman, Yogyakarta ini dijuluki Kota 1001 Umbul dan Kota Seribu Candi.
Daya tarik Klaten adalah sejumlah wisata umbul atau sumber mata air alami yang jarang ditemukan di kota lainnya.
Selain itu, terdapat Candi Prambanan yang merupakan candi bercorak Hindu terbesar di dunia.
Wisata Klaten
Berikut daftar lengkap wisata di Klaten:
1. Candi Prambanan
Candi Prambanan merupakan kompleks candi bercorak Hindu terbesar di dunia yang sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia (world heritage) oleh UNESCO. Sebagian kawasan Candi Prambanan masuk wilayah Klaten, sementara lainnya masuk daerah Sleman, Yogyakarta.
Lokasi Candi Prambanan cukup strategis yakni di jalan utama yang menghubungkan Yogyakarta-Solo. Kawasan candi terbagi menjadi tiga halaman yang dibatasi dengan pagar keliling.
Pada komplek Candi Prambanan, terdapat arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter. Candi Prambanan dibangun pada masa Raja Rakai Pikatan, yang memerintah Mataram Kuno antara 840-856 masehi.
2. Candi Plaosan
Candi Plaosan merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang bercorak agama Buddha. Letak Candi Plaosan berada di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, atau sekitar 1,5 kilometer dari Candi Prambanan.
Kompleks Candi Plaosan terbagi menjadi dua bangunan utama, yaitu Candi Plaosan Lor (sisi utara) dan Candi Plaosan Kidul (sisi selatan). Oleh karena itu, Candi Plaosan disebut candi kembar, karena bentuk keduanya sangat mirip
Selain itu, candi Buddha ini terbilang unik, karena arsitekturnya memiliki campuran dengan Candi Hindu. Candi Plaosan adalah salah satu spot hunting foto sunset terbaik yang menjadi incaran para fotografer.
3. Candi Sewu
Candi Sewu merupakan candi bercorak Buddha yang berlokasi di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten. Lokasinya berdekatan dengan Candi Prambanan sekitar 800 meter.
Candi Sewu merupakan kompleks candi Buddha terbesar kedua setelah Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Saat memasuki area candi, pengunjung akan menjumpai arca Dwarapala.
Pada kompleks candi, terdapat sebuah candi utama, delapan candi pengapit atau candi antara, dan 240 candi perwara. Candi Sewu diperkirakan dibangun abad ke-8 atas perintah Rakai Panangkaran, penguasa Kerajaan Mataram pada waktu itu yang memerintah pada 746-784 masehi.
4. Candi Sojiwan
Candi Sojiwan terletak di Dukuh Kalongan, Desa Kebon Dalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten. Letak Candi Sojiwan berada dekat dengan kompleks Candi Prambanan dan Keraton Ratu Boko.
Candi Sojiwan bercorak perpaduan Hindu dan Buddha. Hal ini terlihat dari atap candi berbentuk stupa yang mewakili agama Buddha dan bentuk tubuh candi yang ramping seperti candi bercorak Hindu.
Candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno ini memiliki relief fabel Jataka dan Awadana. Candi Sojiwan memiliki ketinggian hingga 27 meter dengan denah alas berukuran 20 x 20 meter.
5. Candi Merak
Candi Merak merupakan candi bercorak Hindu yang berada di Desa Karanggongko, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten.
Bangunan candi diperkirakan dibangun pada abad ke-8 hingga ke-9 masehi pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Penamaan merak diperkirakan bermula karena sekitar candi terdapat sarang burung merak.
Sejak ditemukan, Candi Merak mengalami beberapakali pemugaran. Candi Merak memiliki sejumlah arca, seperti arca Ganesha, arca Bathari Durga, dan arca Agastya. Sayangnya, beberapa arca di Candi Merak telah rusak.
6. Candi Bubrah
Candi Bubrah merupakan satu dari empat candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang berada dalam kawasan Candi Prambanan.
Letak Candi Bubrah berada di antara Candi Lumbung dan Candi Sewu. Secara administratif, candi ini terletak di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten.
Nama bubrah berasal dari bahasa Jawa yang berarti rusak atau hancur berantakan. Penamaan Candi Bubrah karena kondisi candi saat ditemukan berupa reruntuhan.
Candi yang berukuran 12×12 meter ini kemudian dipugar pada 2016-2017 hingga menjadi bangunan utuh seperti sekarang ini.
7. Candi Lumbung
Candi Lumbung merupakan candi bercorak Buddha yang diperkirakan didirikan sekitar abad ke-9 sampai abad ke-10, pada masa Kerajaan Mataram Kuno.
Nama lumbung berasal dari sebutan masyarakat sekitar, karena bentuknya yang mirip lumbung yakni bangunan tempat penyimpanan padi.
Kompleks candi ini terdiri dari candi induk yang dikelilingi oleh 16 candi perwara. Namun demikian, candi utama sudah berupa reruntuhan. Lokasi Candi Lumbung berada di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten
8. Candi Gana
Candi Gana atau dikenal sebagai Candi Asu terletak di Dusun Bener, Kelurahan Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten. Candi bercorak Buddha ini diperkirakan didirikan pada abad ke-9 hingga abad ke-10 masehi, pada masa Kerajaan Mataram Kuno.
Candi Gana memiliki kaitan dengan candi-candi di kawasan Prambanan, serta termasuk warisan dunia bersama candi-candi di kawasan Prambanan lainnya.
Lokasi candi berada di tengah perkampungan warga, sehingga masih belum banyak diketahui wisatawan. Selain itu, Candi Gana belum dipugar, kondisinya masih berupa reruntuhan bebatuan di tengah perkampungan warga.
9. Candi Karangnongko
Bangunan Candi Karangnongko hanya berupa bagian dasar candi. Lokasinya berada di Desa Karangnongko, kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten.
Situs candi tersebut berada di sebuah area persawahan berupa tumpukan batu andesit.
Denahnya berukuran kurang lebih 9 meter x 9 meter, dengan tinggi kurang lebih 0,50 meter. Situs Candi Karangnongko diduga berlatar belakang Hindu dan dibangun pada abad ke-8 hingga ke-9 masehi.
10. Umbul Ponggok
Umbul Ponggok merupakan salah satu ikon wisata air di Klaten. Obyek wisata ini berupa umbul yang memiliki spot foto Instagramable di dalam air serta aneka wahana.
Mengutip Kompas.com (8/8/2020), keunikan Umbol Ponggok adalah dasar kolam berupa pasir dan berisi berbagai jenis ikan. Meski dipenuhi ikan, air di Umbul Ponggok tidak bau amis karena terus mengalir.
Wisatawan yang masuk ke dalam kolam bisa menemui beberapa properti foto menarik, seperti motor klasik C70, sepeda onthel, meja makan, kursi santai, televisi, hingga laptop.
Selain berfoto bersama ikan dan beberapa properti, wisatawan juga bisa snorkeling dan diving di Umbul Ponggok. Lokasinya berada di Jalan Delanggu- Polanharjo, Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten.
11. Umbul Manten
Umbul Manten terkenal sebagai tempat pelaksanaan tradisi padusan menjelang puasa Ramadhan. Padusan dilakukan dengan cara berendam atau mandi di sumber mata air.
Suasana Umbul Manten masih alami dan asri karena banyak pohon besar di sekitar kolam. Selain itu, air di Umbul Manten sangat jernih sehingga bebatuan di dasar kolam bisa terlihat dengan jelas.
Wisatawan bisa menyelam di kolam Umbul Manten yang memiliki kedalaman hingga 1,5 meter. Umbul Manten berlokasi di Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten.
12. Umbul Nilo
Umbul Nilo memiliki satu kolam utama yang luasnya sekitar 700 meter persegi dengan kedalaman 1,6 meter. Air Umbul Nilo sangat jernih sehingga dasar kolam terlihat dari pinggiran.
Namun, pengunjung harus berhati-hati saat menyelam karena dasar kolam terdiri dari pasir dan bebatuan. Lokasinya berada di Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten.
Tarif masuk Umbul Nilo Klaten adalah Rp 8.000 per orang pada weekday dan Rp 10.000 saat weekend. Obyek wisata ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan 18.00 WIB.
13. Umbul Sigedang
Umbul Sigedhang juga dikenal sebagai mata air mineral seribu galon. Julukan itu diberikan karena lokasi Umbul Sigedhang yang dekat dengan sumber mata air produsen air kemasan ternama di Indonesia.
Tepatnya di Umbulsari, Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten.
Mengutip Kompas.com (14/3/2022), awalnya lokasi Umbul Sigedang hanya dipakai masyarakat sekitar untuk mandi dan cuci baju. Kemudian, Umbul Sigedang dikembangkan sebagai obyek wisata yang menawarkan kolam air jernih dan segar.
14. Umbul Pelem Waterpark
Umbul Pelem Waterpark adalah wahana permainan air yang bersumber dari mata air alami, berbeda dengan waterpark pada umumnya. Lokasi wisata air di Klaten berada di Jalan Tegalgondo – Janti, Dukuh Wunut, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten.
Mengutip situs resminya, pengunjung bisa menjajal berbagai wahana air seru seperti seluncuran, flying fox, kolam terapi, dan perahu atau kano. Tersedia kolam untuk anak-anak hingga dewasa.
Harga tiket masuk Umbul Pelem Waterpark sangat terjangkau yaitu Rp 8.000 per orang pada weekday dan Rp 10.000 per orang pada weekend. Umbul Pelem Waterpark buka setiap hari mulai pukul 05.00 hingga 16.00 WIB.
15. Mata Air Cokro
Mata Air Cokro dulunya dikenal dengan nama Umbul Ingas, lantaran berada di antara pohon ingas yang berukuran besar. Mengutip Visit Jateng, mata air ini memiliki luas 15.000 meter persegi.
Dikelilingi pepohonan besar, Umbul Cokro menawarkan suasana sejuk serta air yang segar. Pengunjung juga bisa menikmati beragam wahana seperti water slide, snorkeling, river tubing, rafting, ATV, dan masih banyak lagi.
Pengunjung dikenakan tarif masuk sebesar Rp 10.500 per orang.
(TribunTrends.com/Kompas.com)